“ santet “ mungkin sebuah kata yang bikin merinding bulu kuduk siapa
saja yang mendengarnya, sebuah kata yang masih jadi perdebatan, bahan seminar
para intelektual, jadi bahan gossip diwarung-warung, pos ronda, pojok jalan,
sampe pengajian. Semua sibuk mengkaji mengkaji, membahas dan memperdebatkan,
ada yang pro dan adapula yang kontra, ada yang percaya, ada juga yang tidak
percaya, ada yang serius nyimak, ada juga yang menganggapnya Cuma omong kosong
belaka alias sampah.
Coba kita bayangkan jika undang-undang ini sudah dibuat!?
Saksi nya mungkin orang yang ngobatin santet beserta para khodamnya,
terdakwanya orang yang nyuruh dukunnya, dukunnya juga plus para jin pesuruhnya.
Lucu kali yaaaaa!!! Ntar gimana tuh jalannya persidangan? Pasti yang nonton
sedikit kali yak karena takut liat jin setan yang serem…atau pada gak mau
nonton karena serasa orang bego yang ngomong sendiri karena para penonton gak
bisa liat para jin itu.
Kembali pada topik pembahasan kita sobat. Lalu apa itu
santet? Dan gimana cara kerjanya santet?
Santet adalah bagian dari kejahatan ilmu hitam
yang dilakukan oleh dukun atau manusia dengan makhluk halus seperti jin atau
pun setan sebagai mediator eksekutor.
Jika dilihat dari cara kerjanya, cara kerja santet dibagi
menjadi 2 bagian, yaitu:
1.
Dematrialisasi
( proses perubahan materi menjadi non materi )
Manusia, hewan,
tumbuhan dan semua benda ( bukan roh ) sesungguhnya merupakan kumpulan
partikel-partikel kecil yang dipadatkan. Dengan merujuk pada rumus Einstein ( E=MC2 ), bahwa
benda padat apapun dengan kepadatan massa (M) dengan kecepatan yang melebihi
kecepatan cahaya (C) dapat diurai menjadi partikel-partikel kecil atau semacam
energy yang tidak kelihatan. Jadi dalam hal ini maksudnya benda padat bisa
dirubah menjadi benda yang tidak kelihatan jika kita menggerakannya dengan
melebihi kecepatan cahaya, contohnya paku yang digunakan untuk menyantet orang,
ditangan sidukun masih berupa paku yang kelihatan, tapi begitu dikirim ketubuh
korban, ditengah perjalanan paku itu berubah wajud dari materi menjadi imateri
atau tak berwujud karena terurai oleh kecepatan yang melebihi kecepatan cahaya.
Jadi begitu paku itu masuk kedalam tubuh sikorban sudah tidak bisa kelihatan
lagi, lamun efek yang dirasakan tetap sama. Dalam ilmu beladiri, prosess seperti ini dinamakan Dematrialisasi.
Cara kerja dematrialisasi ini bisa
dengan menggunakan tenaga dalam, kekuatan bathin atau meminta bantuan makhluk
halus atau jin. Ada yang langsung dikirim ke sikorban ada juga yang dimasukan kedalam makanan dan minuman
yang akan diberikan kepada korban. Hasilnya jika korban sudah makan atau minum
yang sudah dimasukan paku atau barang santet yang tak terlihat tadi menjadi
klojotan, muntah darah, perut kembung, pendarahan dll.
2.
Cara
yang kedua adalah cara langsung.
Yakni
langsung si jin lah yang menjadi pemeran utamanya, tanpa menggunakan
benda-benda. Maka jin ini lah yg disuruh membuat korban sakit dengan cara
berbagai macam, seperti serasa menggendong benda berat, memeluk, mencekik,
menduduki, menggelantung, pusing, susah tidur atau bahkan ada yang disuruh
menggrogoti tubuh korban sedikit demi sedikit ( biasanya berawal dari lambung
dahulu ), ada juga yang dikirim langsung jin yang memakan jiwa korbannya.
Yang
lebih canggih lagi lagi adalah menggunakan aura negative dari jin itu sendiri
dengan memancarkan gelombang Elektro
Enchepalo Magnetis yang dimiliki jin. Si dukun mengirim gelombang getaran
gelombang yang berbentuk partikel untuk mempengaruhi gelombang otak korban, dan
biasanya ini terjadi untik kalangan bisnis.
Dengan cara inilah para jin menghalau para rekan bisnis korban atau customer
untuk tidak dating membeli atau menolak tawaran bisnis, sehingga usaha yang
biasa ramai menjadi sepia atau tender tidak dapat-dapat dan lama kelamaan
mengalami kebangkrutan.
0 komentar:
Posting Komentar