Blog ini adalah sarana berbagi informasi tentang amalan, doa dan dzikir serta tatacara dan manfaatnya

Senin, 01 Juli 2019

Ajian Rengkah Gunung



Bicara soal sejarah dan asal-usul ilmu ajian rengkah gunung, kita tidak akan lepas tokoh bernama Sudawirat pada zaman Prabu Angling Dharma. Asma  untuk mengaluarkan ajian rengka  gunung sudah ditulis di berbagai media.


Namun, keabsahan asma itu belum tentu bisa diamalkan tanpa adanya guru atau mufti yang menunjukkan arah, jalan yang tepat. Sebab, ajian rengkah  gunung sangat berbahaya, bisa membunuh dan mematikan manusia dengan luka  bakar dalam yang sangat parah.


Seorang manusia yang terkena ajian rengka gunung biasanya melepuh pada bagian kulit, dada mengalami luka dalam yang sangat parah hingga  gosong, dan mati dalam seketika. Untuk bangsa jin, karena  makhluk gaib, biasanya hancur tapi tidak mati, namun langsung mengaku kalah.


Ilmu rengka gunung adalah ajian warisan leluhur Nusantara yang sangat berbahaya. Itu sebabnya, asma rengkah gunung sangat dirahasiakan, hanya untuk  orang-orang baik. Kalau tidak, keberadaan  ilmu itu bisa membahayakan
Coba Anda bayangkan, seseorang bisa dibunuh dengan ajian rengka gunung tanpa harus menyentuh sehingga tidak diketahui siapa pelakunya. Tidak ada barang buktinya, dan dianggap polisi tidak masuk akal. Jika ilmu itu bisa dimiliki setiap orang, tentu kasus pembunuhan  kriminal yang menggunakan ajian  itu bisa menggunakan sembarangan.


Asal usul ajian rengkah gunung sebagaimana dikutip  dari sinetron Angling Dharma yang diproduksi Genta Buana Paramita  (waktu itu tayang di Indosiar), ilmu ini berasal dari tokoh antagonis bernama Durgandhini yang kemudian diwariskan kepada pendekar  muda bernama Sudawirat.


Ajian rengkah gunung  digunakan Sudawirat untuk menghancurkan lawannya. Kala itu, Sudawirat adalah pengikut  Durgandhini yang merupakan musuh dari Prabu Angling Dharma, Raja dari Kerajaan Malwapati.
Banyak dari pendekar tangguh dan hebat yang menjadi korban keganasan ajian rengkah gunung. Namun tidak pada Sang Prabu. Dia bisa mengalahkan ilmu sakti milik  Sudawirat dengan ilmu rogoh sukmo, artinya sukma keluar dan  menangkal sukma Sudawirat saat berlari menuju tubuh lawan untuk melancarkan ajiannya.


Dalam film tersebut, Rengka Gunung sebetulnya berasal dari Dewa Wisnu yang disebut Nyi Dewi sebagai Romo Pangeran. Namun, ilmu jahat itu  tidak lagi diturunkan kepada siapapun, termasuk kepada Maha Sura atau muridnya, Suliwa. Ilmu rengkah gunung hanya bisa dilawan  dengan rengkah gunung pula. Namun, Romo Pangeran akhirnya memberi tahu bila  ada penangkal dari ajian jahat tersebut, yaitu Aji Pancasona.


Sejumlah kalangan spiritual mengatakan, sejarah ajian rengkah gunung berasal dari Prabu Angling Dharma. Hanya  saja, ilmu itu tidak pernah  digunakan untuk mengalahkan musuh, tetapi digunakan  untuk menghancurkan  bangsa jin, makhluk lelembut yang jahat.


Jika benar asal mula ajian rengka gunung dari Prabu Angling Dharma, maka ilmu itu kemungkinan berasal  dari Naga Raja / Nogo Rojo atau Genta Buana Paraminta menyebutnya Naga Bergola. Namun sekali lagi, sejarah ini  masih simpang siur. Belum lagi, Sang Prabu sendiri adalah  titisan dari Bathara Wisnu, sehingga bisa jadi berasal dari dirinya sendiri.


Arti rengkah gunung
Ajian rengkah gunung  berasal dari bahasa Jawa. Rengkah artinya adalah retak, remuk, atau dalam klasifikasi yang lebih  luas bisa dimaknai terbelah.
Gunung  berarti tanah  yang menjulang tinggi disebut juga gunung. Dilihat dari aspek bahasa, ajian rengkah gunung bisa berarti meretakkan gunung. Jika gunung saja bisa retak akibat pukulan ajian ini, bagaimana kalau dihantamkan kepada orang? Tentu langsung tewas, kecuali punya kanuragan lebih.


Cara menggunakan rengkah gunung

Seseorang yang memiliki ajian rengkah gunung biasanya mengambil jarak dari target  sasaran musuh. Dia  mengambil ancang-acang, mengatur  nafas, dan menghentakkan tangan di tanah.
Dalam waktu sekejap, sukma (bukan arwah atau roh) akan keluar  menuju target sasaran. Telapak tangan sukma kemudian dipukulkan pada dada target atau musuh.
Seketika, musuh langsung  meledak, luka dalam, keluar darah matang, dan gosong. Namun, sejumlah kalangan supranatural mengatakan, ajian rengkah gunung yang dikerahkan tidak membuat target meledak, tetapi tiba-tiba  roboh, diam  dan kaku, mengalami luka dalam  yang hebat, remuk njero (dalam).


Jika target adalah makhluk gaib sebangsa jin, maka dia  seolah-olah dikejar gulungan api  hingga kemanapun. Hal itu yang membuat jin  pun ketakutan  dengan ilmu sakti rengka gunung.


Namun, kalangan spiritual juga mengatakan, untuk jin pun, yang keluar juga sukma, tetapi jin tidak menyadari hingga terkena pukulan kemudian jatuh, kaku, dan mengalami luka dalam. Di situ, jin akan mengaku kalah.


Ajian rengkah gunung tidak mempan untuk seseorang yang memiliki ilmu aji rawa rontek atau pancasona. Sebab,  pemilik ilmu rawa rontek tidak akan mati selama jasad atau tubuh yang mati mengenai tanah. Sedangkan pemilik ilmu pancasona tidak bakal mati selama  jasad  terkena udara.


Jika anda berminat mempelajari / ijazah ajian rengkah gunung ini
Silahkan anda hubungi kontak di bawah ini


Wa : 087886911176
Tlp: 085219347920
REKENING
BANK BRI Cab Pandeglang
An:  SUPRIADI
Norek
0062 01 05 1068 508
Kode Bank 002
BANK BCA KCP Moch Toha
An: SUPRIADI
Norek
5875288315
Kode Bank 014

Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Total Tayangan Halaman

BTemplates.com

Diberdayakan oleh Blogger.

Cari Artikel lain