Blog ini adalah sarana berbagi informasi tentang amalan, doa dan dzikir serta tatacara dan manfaatnya

Senin, 03 April 2017

CARA KERJA ILMU PELET



            Jika mendengar soal pelet, pasti kita semua terkadang suka merasa heran dengan ilmu yang satu ini. Pada umumnya dibenak manusia soal pelet ini akan menimbulkan suatu pertanyaan besar, ko bisa sih kaya gitu!!!? Lalu bagaimana sih sebenarnya cara kerja ilmu pelet itu sehingga bisa membuat orang yang terkena menjadi gelap mata dan menuruti apa saja yang dikatakan pengguna ilmu itu. Dan yang menjadi sebuah pertanyaan yang paling besarnya adalah bagaimana mungkin orang yang semula sangat membencinya tiba-tiba berbalik arah menjadi cinta mati?. Heran kan....? bukan main yaaaa!!?

           
Jika dicermati, berawal dari perubahan sikap yang benci tiba-tiba menjadi cinta mati. Maka dari hal tersebut lah dapat kita fahami, jika kita perhatikan dalam hal literatur dapat kita ketahui bahwa sejatinya ilmu pelet baik yang sifatnya bacaan mantra maupun benda-benda bertuah, tetap saja memiliki cara kerja dan media yang sama ( jin, setan, khodam atau makhluk halus lainnya ).

            Jika disamakan dan dicermati, ilmu pelet sama persis dengan aksi hipnotis yang membuat korbannya menuruti apa yang di perintahkan oleh pengguna ilmu itu. Yang membedakan keduanya adalah jika pelet menggunakan ritual dan syarat-syarat khusus, sedangkan hipnotis tidak, karena  hanya butuh menguasai pikiran bawah sadar korbannya saja. Dan ilmu pelet mempunyai kesan memaksa agar bisa mempengaruhi sampai kapanpun, sedangkan hipnotis hanya beberapa saat saja. Maka dapat kita simpulkan bahwa pelet itu adalah sebuah ritual khusus guna mendapatkan apa yang dikehendaki dengan cara memaksa.



            Media dan pengaruh ilmu pelet
            Pengaruh ilmu pelet ini bisa sementara, bertahun tahun bahkan ada yang sampai seumur hidup. Pelet sendiri sudah memiliki tatacara yang yang sudah menjadi rahasia umum. Ada yang menggunakan ritual semacam puasa mutih ( hanya makan nasi ), patigeni atau matigeni ( tidak makan dan tidak tidur dalam jangka tertentu ), dan puasa ngableng ( puasa yang tidak peduli hari-hari yang diharamkan agama ). Ada juga media yang menggunakan energi sugesti diri, energi langsung makhluk gaib, benda bertuah atau jimat semisal bulu perindu, minyak mani gajah, boneka khusus, foto, rambut atau kain yang pernah dipakai si korban.
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Total Tayangan Halaman

BTemplates.com

Diberdayakan oleh Blogger.

Cari Artikel lain